Namun rinduku selalu punya jalan pulang
Untuk Apa mematikan rasa jika semakin kau coba, semakin lihai pula rindumu menyerang.
Mematikan frasa-frasa bahasa untuk menutupi klise rindumu.
Jika sepenggal kalimat tak mampu mewakilkan, untuk apa berjumul dengan sajak, bertahan dengan barisan doa, sejumput harap, semenit kata kuat, setelahnya kau kembali luluh.
Kau hanya kembali terasing dalam rasamu, dengan ejaan huruf tentang C I N T A, sesekali kau kehilangan nalar ,merengguk sebagian waktumu beradaptasi dengan kota.
Namun dari semua kalimat panjangmu kau selalu kembali pada Namanya. selalu punya jalan pulang menyebut namanya. Kau sebodoh itu, sekali lagi sebodoh itu.
Tetap bertahan, bertarung, melawan semua Rasamu. Kau tak memikirkan hatimu yang berhak bahagia, berhak menerima sandaran, tapi itulah kau dengan egomu dan CINTAmu .
Barangkali Butuh kamu disamping sebagai teman dudukku..
👻👻
Mematikan frasa-frasa bahasa untuk menutupi klise rindumu.
Jika sepenggal kalimat tak mampu mewakilkan, untuk apa berjumul dengan sajak, bertahan dengan barisan doa, sejumput harap, semenit kata kuat, setelahnya kau kembali luluh.
Kau hanya kembali terasing dalam rasamu, dengan ejaan huruf tentang C I N T A, sesekali kau kehilangan nalar ,merengguk sebagian waktumu beradaptasi dengan kota.
Namun dari semua kalimat panjangmu kau selalu kembali pada Namanya. selalu punya jalan pulang menyebut namanya. Kau sebodoh itu, sekali lagi sebodoh itu.
Tetap bertahan, bertarung, melawan semua Rasamu. Kau tak memikirkan hatimu yang berhak bahagia, berhak menerima sandaran, tapi itulah kau dengan egomu dan CINTAmu .
Barangkali Butuh kamu disamping sebagai teman dudukku..
👻👻

Komentar