A N T O L O G I P U I S I
MALAM RINDU
Bulan tersenyum manis, bermandikan ribuan cahaya
Gugusan bintang membentuk lara-lara kecil dikening para pengagum.
Wajah teduh merayu, mengusik hati menjadi melankolis,
lampu berjejer disudut kota dengan lantang menertawakan
Seperti mimpi yang hadir semalam membuai rindu,
bersama gugurnya daun rindu,
cahaya bulan di ranum wajahmu menjadikan nalarku kaku tak bersuah
Ingin saja aku tunduk menjadi budakmu,
menjadikanmu raja dalam keinginan,
pula tatapan sisnis yang lahir dari bola matamu sewaktu-waktu siap menerkam, hanya bias tunduk terdiam dalam ilusi yang tercipta,
Kau tikam, kau menoyak batin menjadi sendu dalam nestapa.
Cukup untuk pesona yang kau tawar..
Naslia gasang
MALAM SENDU
senja sejengkal di garis keningku
Sedang gelap makin saja tersa pekatnya
Sendiri penuh gelisah, hanya rindu yang meramu batin
Aku masih setia hati ditempat awal kita bertemu.
Hanya angin sepoy menusuk tulang-belulang yang mampu ku tangkap,
serta suara gaduh penghuni kota daeng ..
naslia gasang
DANAU TAK BERTEPI
Bawa aku kedanau tak bertepi ,
biarkan mengapung diatas pelabuhan yang menjelma menyerupai kebimbangan
Menjemput sepotong asah tertatah rapi di surutnya pasang,
Pasal telah kudapati tubuh menggigil mengaung sangar,
tentang angin yang berbisik lirih diketiadaan, tentang nyanyian ombak di penghujung subuh hari,
Danau tak bertepi menanti senyum kecut, berdiri menatap langit senja, menanti setitik cahaya di perangai matamu.
Andai kau tahu suasana hati ini.. !!
Naslia gasang
KOTA MALAM
Langit gelap dibalik sisi gemerlap terlihat remang
Langkah kecil kepenatan menjelma menjadi musuh dilorong kedustaan
Kehidupan malam kota daeng tertangkap kornea mataku .
Bias tak berwujud samarkan pandangan berdiri disepanjang trotoar
wajah kecut terlukis diranum wajahku ,
menggelitikku hingga ludah tak mampu kumuntahkan tertahan diujung tenggorokanku ,
Menikamku dengan seribu pertanyaan tak terarah,,,
Berjalan setapak diatas kerikil tajam menusuk hingga ke ubunku,,
Dengan lusuh senyum cibir merekah mengaduh nasib dipersimpangan jalan
kayuh saja sepedamu hingga kau dapati darah, nanah brcampur getir menertawakanmu…
Agar kau tahu tak selamanya keningmu tersusun rapih bergaris lurus ,
adakalanya keningmu mengerut bagai garis tua lipatan sabbe yang siap terbuang termakan usia senja,,
sebab bias tak berwujudmu telah habis masanya….
Naslia gasang
HITAM DAN GELAP
Lupakan kita pernah berlari mengejar matahari,
Berdiri tegak diatas kaki sendiri namun jatuh dalam kubangan penuh lumpur bercorak hitam pekat nan gelap
Kerutan kening diubun pertandah lelah telah kaudapati, pula desahan merdu lahir dari suara parau setengah sesak
Bayangan semu menjajaki tiap sudut pandangan , cemohan terdengar dari lorong tak berhuni, menyisakan noda hitam dan bertumpuk menjadi sesal
Kau hitam !!
Mengapa gelap harus bersamamu,
Kau tak tahu rasanya dalam kegelapan ,,
hanya hitam sebagai teman sepi ….
Naslia Gasang
SESEDERHANA KATA RINDUKU
Sesederhana kata rinduku, biarlah rasa ini berjalan sendiri ditengah rinbun rumpun ilalang , tanpa harus ku bimbing dengan senyum kecut.
Sesederhana kata rindu , sampai mata terlelap dalam pelukan malam dingin, meresapi belaian angin sepoy meramu tulang yang menjadikan tubuh kaku,
Sesedrerhana kata rindu , sinar bulan menjadi sahabat untuk berbagi , terasa sejengkal diatas ubun lebih dekat dengan tenggorokan,,
Sesedrehana kata rindu,, katanya ,, rindu punya cara sendiri menemui penawarnya, !!
Sesederhana kata rinduku, disini, di bawah sinar rembulan, aku masih setia menanti tiap waktu, menghitung hari demi hari yang dirindukan datang dengan gagah menemuiku di tengah rimbun ilalang , menari menanti dekap hangatmu
Lalu tentang rindu yang meramu batin,
hilanglah !!
Perlahan sangat pelan , hilang terbawa arus kasihmu, lalu rasa rindu yang menikam tajam berelegi ,,
Sesederhana kata rindu padamu, yang menjadikan rasaku kuat dalam setiap rindu yang menjelma,,
Sesederhana kata rinduku…..
Tersenyumlahh …..
Kau tikam, kau menoyak batin menjadi sendu dalam nestapa.
Cukup untuk pesona yang kau tawar..
Naslia gasang
MALAM SENDU
senja sejengkal di garis keningku
Sedang gelap makin saja tersa pekatnya
Sendiri penuh gelisah, hanya rindu yang meramu batin
Aku masih setia hati ditempat awal kita bertemu.
Hanya angin sepoy menusuk tulang-belulang yang mampu ku tangkap,
serta suara gaduh penghuni kota daeng ..
naslia gasang
DANAU TAK BERTEPI
Bawa aku kedanau tak bertepi ,
biarkan mengapung diatas pelabuhan yang menjelma menyerupai kebimbangan
Menjemput sepotong asah tertatah rapi di surutnya pasang,
Pasal telah kudapati tubuh menggigil mengaung sangar,
tentang angin yang berbisik lirih diketiadaan, tentang nyanyian ombak di penghujung subuh hari,
Danau tak bertepi menanti senyum kecut, berdiri menatap langit senja, menanti setitik cahaya di perangai matamu.
Andai kau tahu suasana hati ini.. !!
Naslia gasang
KOTA MALAM
Langit gelap dibalik sisi gemerlap terlihat remang
Langkah kecil kepenatan menjelma menjadi musuh dilorong kedustaan
Kehidupan malam kota daeng tertangkap kornea mataku .
Bias tak berwujud samarkan pandangan berdiri disepanjang trotoar
wajah kecut terlukis diranum wajahku ,
menggelitikku hingga ludah tak mampu kumuntahkan tertahan diujung tenggorokanku ,
Menikamku dengan seribu pertanyaan tak terarah,,,
Berjalan setapak diatas kerikil tajam menusuk hingga ke ubunku,,
Dengan lusuh senyum cibir merekah mengaduh nasib dipersimpangan jalan
kayuh saja sepedamu hingga kau dapati darah, nanah brcampur getir menertawakanmu…
Agar kau tahu tak selamanya keningmu tersusun rapih bergaris lurus ,
adakalanya keningmu mengerut bagai garis tua lipatan sabbe yang siap terbuang termakan usia senja,,
sebab bias tak berwujudmu telah habis masanya….
Naslia gasang
HITAM DAN GELAP
Lupakan kita pernah berlari mengejar matahari,
Berdiri tegak diatas kaki sendiri namun jatuh dalam kubangan penuh lumpur bercorak hitam pekat nan gelap
Kerutan kening diubun pertandah lelah telah kaudapati, pula desahan merdu lahir dari suara parau setengah sesak
Bayangan semu menjajaki tiap sudut pandangan , cemohan terdengar dari lorong tak berhuni, menyisakan noda hitam dan bertumpuk menjadi sesal
Kau hitam !!
Mengapa gelap harus bersamamu,
Kau tak tahu rasanya dalam kegelapan ,,
hanya hitam sebagai teman sepi ….
Naslia Gasang
SESEDERHANA KATA RINDUKU
Sesederhana kata rinduku, biarlah rasa ini berjalan sendiri ditengah rinbun rumpun ilalang , tanpa harus ku bimbing dengan senyum kecut.
Sesederhana kata rindu , sampai mata terlelap dalam pelukan malam dingin, meresapi belaian angin sepoy meramu tulang yang menjadikan tubuh kaku,
Sesedrerhana kata rindu , sinar bulan menjadi sahabat untuk berbagi , terasa sejengkal diatas ubun lebih dekat dengan tenggorokan,,
Sesedrehana kata rindu,, katanya ,, rindu punya cara sendiri menemui penawarnya, !!
Sesederhana kata rinduku, disini, di bawah sinar rembulan, aku masih setia menanti tiap waktu, menghitung hari demi hari yang dirindukan datang dengan gagah menemuiku di tengah rimbun ilalang , menari menanti dekap hangatmu
Lalu tentang rindu yang meramu batin,
hilanglah !!
Perlahan sangat pelan , hilang terbawa arus kasihmu, lalu rasa rindu yang menikam tajam berelegi ,,
Sesederhana kata rindu padamu, yang menjadikan rasaku kuat dalam setiap rindu yang menjelma,,
Sesederhana kata rinduku…..
Tersenyumlahh …..

Komentar