Namamu dan Eleginya
aku masih meratap dengan namamu . terukir di batu cadas dengan catatan waktu .
hanya tangis yang kau sisakan sebagai hadiah perpisahan. bahkan kado sebagaimana hadiah tak kudapat darimu sejak dihari jadiku. janjimu kau tukar dengan air mataku.
sekarang aku bisa apa? hanya bisa menyesal? tapi tak kulakukan penyesalan itu .untuk semua janji-janjimu yang tak bisa kau jaga, aku bisa melupakannya . sebab dengan menunggunya dan terus mengingatnya hanya memberi siksa.
dan untuk seorang saya, yang harus merasa cukup dengan seorang adik. Ketika malam tiba, aku hanya bisa menyimpulkan kenangan dengan sedikit andaian yang kutahu andaianku hanya kesia-siaan ,
aku bisa apa? aku hanya aku yang tak bisa sembuh secara tiba-tiba , mungkin mencintai seoseorang tdk butuh waktu lama, tapi melupakan , andaikan semudah jatuh cinta pasti semua orang berani menanggung resiko cinta tanpa ada rasa trauma, tapi aku bisa apa dengan ketidak berdayaan . hanya berdamai dengan hati kujadikan sandaran penguat.
makassar 28 november 2014

Komentar