AIR MATA TERAKHIR
semua berawal dari kejadian kamis pagi sekiranya pukul 10:30 perjalanan menuju kampus biru universitas muhammadiyah makassar, yang sampai sekarang masih menyisakan trauma cukup mendalam bagi seorang gadis bermata rada-rada sayup.
ia tengah jalan seorang diri seperti hari-hari biasanya , dengan langkah pasti ia menyusuri sepanjang trotoar , yang tergambar kepulan asap roda dua dan kawan-kawan menjadi pemandangan setia setiap paginya, hanya saja belum sesibuk ketika aktifitas semakin leluasa.
setelah berjalan berapa meter dari rumah kost-kosan sederhana milik tante tempat ia melepas segala kepenatan, ia hanya menatap sayup pak polisi yang sedang menilang pengendara motor , dengan bergumam sendiri suara ngeleduk lahir darinya" panen lagi pak polisinya" diiringi tawa kecil , sambil diiringi langkah kecil dan masih sibuk menyusuri trotoar ..
sebenarnya hari ini belum ngampus, tapi keburu pengen pulang kampung jadinya harus cepat urus KRS (kartu rencana studi), di tengah perjalanan dekat pertamina talasalapang tiba-tiba ada dua orang pengendara motor menyabet tasnya dengan ganas, sontak ia tersungkur jatuh ke jalanan, sempat saling tarik menarik antara si pejabret dengan dirinya dan akhirnya sebuah buku (binder) jatuh dari tasku, hanya saja tak sedikitpun tepikir di benaknya berteriak meminta pertolongan, suasana begitu lengang , tak seperti biasanya abang bentor berkerumun di pinggiran trotoar setelah ia sadar bahwa dirinya kejambretan teriakan meminta pertolongan mulai terdengar, ada beberapa orang yang menghampirinya dan berusaha mencegat tapi sayang pengendara yang merampas tasnya berlalu cukup jauh.
tangisannya pecah setelah kejadian tersebut, ia baru saja tersadarkan ia dijambret, hanya air matanya yang mengalir, serta sedikit suara isakan parau campuri tangisnya, ia tersungkur entah harus berbuat apa.. hanya suara bising yang terdengar itupun tak jelas ditelingaku, hanya kata sabar yang sempat kurekam, dan bagiku itu sebuah kejadian pahit dan sulit terlupakan,
dompet, handhonep, buku tabungan ,semua raib hanya dalam hitungan menit, yang lebih menyakitkan mengetahui handphone itu bukan miliknya, dan belum cukup sebulan berada ditangannya, belum lagi blangko pembayaran, surat penting lainnya ,,, ahhh Damn....
disesaki air mata yang mengalir ia tak tahu harus kemana, semula tujuan ke kampus mengurus keperluan study harus tertunda, gadis malang itu hanya tertunduk mengadu nasibnya pada tuhan sambil dilangkahkan kakinya menuju fakultasnya ..sementara berjalan air mtanya masih setia dengan tangisannya.
sebelum ia kejambretan ia janjian dengan teman sekelas yang juga sibuk mengurus rencana studynya. setelah sampai di fakultas, ia mencari temannya dan tangisannya makin pecah setelah bertemu dan menceritakan kejadian Naaas yang baru saja menimpanya, dengan suara tebata-bata hanya mampu menjelaskan lewat air mata, dan mulai menceritakan kisah malangnya..
" aku tak kuat nis, semua hilang , Blangko, dompet, tas, buku tabungan, semuanya nis ,semuanya raib dalam hitungan menit, terlebih lagi Handponnya om Radit nisa" ( sambil menyeka air matanya), handphone yang ia pinjamkan padaku beberapa hari ini karena hp lamaku hilang dicuri belum seminggu ini dan sekarang aku kejambretan lagi ( menyeka air mata) sambil terisak penuh...
" yang sabar sayang, aku tahu perasaanmu saat ini , tapi kamu harus tabah yah ,, anggap saja kamu lagi di uji dan pada akhirnya kamu berhasil melalui anak tangga menuju tanggga selanjutnya "
" nisa aku takut, aku harus bilang apa sama mamah, papah , apalagi sama kak radit , aku tak kuat harus memberitahunya kalo aku kejambretan dan hpnya juga ikut raib , a.. a..kuu ku,,, akuu tak sanggup nisa....
"kak radit pasti bisa mengerti percaya deh ,, ia orangnya baik koq,, (sambil memeluk tubuhku) .. udah ah nangisnya malu diliatin orang banyak ,,,
" iya aku tahu dy orangnya baik , tapi aku takut memberitahunya sebab semalam dia sms kalo urus krsnya bareng sama dia saja besok , dan aku iakan , tapi aku malah pergi sendiri hari ini karena aku tak mahu merepotkannya , ia baru saja pulang dari perjalan jauh , aku tak tega mengganggu harinya, ia pasti sangat lelah , jadi kuputuskan berangkat sendiri ,, dan akhirnya,,,, kejadian ini harus terjadi ,,, apa yang akan ia katakan padaku nanti soal kejadian ini nis??
":ku tahu posisimu tapi coba pikir kalo kamu gak ngasih tahu kediya , bukannya dia akan lebih marah ?? kalo orang lainn yang memberitahukannya ,? trus dengan cara apa kamu menghubunginya kalo bukan sekarang .. ya udah biar saya saja yang sms diya , kamu tenag saja yah ..
diraihya hp dari tasnya dan memberikanku ayo hubungi diya ceritakan apa yang terjadi, tapi nis, aku belum siap ,, lalu kapan kamu siapnya ? sampe ada orang lain yang ngasi tahu ke diya ?? iya itu maumu ..?? ni ayo hubungi sekarang..
dengan ragu akhirnya kuberanikan diriku menghubunginya dan membeberkan kejadian malang yang menderuku
"halo... assalamualaikum ,,
"waalaikum salam (suara masih ngantuk).. ie siapa ini??
" saya kak lia ,, dimanaki ini?
" adaja dirumah kenapaki? kenapa kayak nangiski?
" kak sudahka dijambret dekat pertamina, ilang semua , diambil sama tasku terisak sambil ( menyeka
air mata)
" jadi dimanaki ini ? (panik)
'' dikampuska kak ,, kak hilang juga hp,ta ,, maaf ,,
" tungguma pale di situ , jagan ki kemana-mana nah , tungguka "
" ie ,, (mematikan handhonenya)
setelah beberapa saat setelah ia menelpon kakak mudahnya ia masih sibuk menyeka air matanya , entah telah berapa pulau air mata yang ia tumpahkan melalui tulang air matanya ,, hanya beberapa temannya yang tampak memberinya support,,
" yang sabar ki nah,, sabar ,,ki"
setelah beberpa menit berlalu sang kakak mudahnya datang menemui adik kecilnya , dan menyeka air mata asinnya dengan tisu ,
" sudahlah , hapus air matamu adik kecil , malu tuh diliatin orang- orang " ranum wajahmu sampai cemong kayak gitu ,sambil menarikku menuju ruang kelas,
" sini cerita ke kakak kejadiaanya seperti apa?
" aduh kak , bernafas saja aku tak sanggup, apalagi harus bercerita tentang itu " ,, aku takut kak,, a,,,aa,,akuu tidak kuat menceritakannya..
anisa hanya terdiam melihat sepasang adik kakak yang begitu mesrah berbagi kisah malangnya ..
" sambil menghela nafasmu dik kecil kakak turun dulu beli air , nanti kalo kakak datang ceritamu harus segera mulai ...
anisa mendekatiku dan mulai bercengkarama setelah berselang beberapa waktu kakak mudah datang dengan membawa minuman dingin sebotol untukku dan sebotol juga untuk sahabatku
" sekarang mulailah bercerita ,, kejadiannya seperti apa , usap air matamu jangan kayak anak kecil, kamu uda dewasa ,,
" dengan sedikit terbata-bata dan mengusap air mataku aku mulai bercerita tentang awal mula kejadian pahit itu.. awalnya bla,,, bla,,, bla,,, dan akhirnya semua hilang , dan maaf hpnya kakak juga ada dalam tas itu (mulai lagi tangisan itu pecah )...
" kamu juga sih ingat gak semalam kakak bilang apa?? kan udah janjian besok kita sama-sama urusnya,, tapi ya udahlah anggap saja itu bukan rejekimu , tapi rejeki orang lain , biar kakak yang bantu urus KRSnya ,, udah jagn nagis lagi ,, tuh mukamu makin cemong,,,
" ia maf . saya tahu tapi saya gak mahu ganguin kakak , kakak kan baru pulang dari perjalanan jauh pasti masih lelah makanya saya pikir urus sendiri saja selagi bisa, tapi tau-taunya ada kejadian seperti ini ..
" ya kakak nggerti ,idak ada yang tahu bakal kejadian seperti ini , makanya anggap saja ini bukn rejeki kamu ,, lagi pula ttapi rejeki yang jambret itu
" rejeki kok ngejambret gak tahu perasaan nya orang dijambret ...
ia tengah jalan seorang diri seperti hari-hari biasanya , dengan langkah pasti ia menyusuri sepanjang trotoar , yang tergambar kepulan asap roda dua dan kawan-kawan menjadi pemandangan setia setiap paginya, hanya saja belum sesibuk ketika aktifitas semakin leluasa.
setelah berjalan berapa meter dari rumah kost-kosan sederhana milik tante tempat ia melepas segala kepenatan, ia hanya menatap sayup pak polisi yang sedang menilang pengendara motor , dengan bergumam sendiri suara ngeleduk lahir darinya" panen lagi pak polisinya" diiringi tawa kecil , sambil diiringi langkah kecil dan masih sibuk menyusuri trotoar ..
sebenarnya hari ini belum ngampus, tapi keburu pengen pulang kampung jadinya harus cepat urus KRS (kartu rencana studi), di tengah perjalanan dekat pertamina talasalapang tiba-tiba ada dua orang pengendara motor menyabet tasnya dengan ganas, sontak ia tersungkur jatuh ke jalanan, sempat saling tarik menarik antara si pejabret dengan dirinya dan akhirnya sebuah buku (binder) jatuh dari tasku, hanya saja tak sedikitpun tepikir di benaknya berteriak meminta pertolongan, suasana begitu lengang , tak seperti biasanya abang bentor berkerumun di pinggiran trotoar setelah ia sadar bahwa dirinya kejambretan teriakan meminta pertolongan mulai terdengar, ada beberapa orang yang menghampirinya dan berusaha mencegat tapi sayang pengendara yang merampas tasnya berlalu cukup jauh.
tangisannya pecah setelah kejadian tersebut, ia baru saja tersadarkan ia dijambret, hanya air matanya yang mengalir, serta sedikit suara isakan parau campuri tangisnya, ia tersungkur entah harus berbuat apa.. hanya suara bising yang terdengar itupun tak jelas ditelingaku, hanya kata sabar yang sempat kurekam, dan bagiku itu sebuah kejadian pahit dan sulit terlupakan,
dompet, handhonep, buku tabungan ,semua raib hanya dalam hitungan menit, yang lebih menyakitkan mengetahui handphone itu bukan miliknya, dan belum cukup sebulan berada ditangannya, belum lagi blangko pembayaran, surat penting lainnya ,,, ahhh Damn....
disesaki air mata yang mengalir ia tak tahu harus kemana, semula tujuan ke kampus mengurus keperluan study harus tertunda, gadis malang itu hanya tertunduk mengadu nasibnya pada tuhan sambil dilangkahkan kakinya menuju fakultasnya ..sementara berjalan air mtanya masih setia dengan tangisannya.
sebelum ia kejambretan ia janjian dengan teman sekelas yang juga sibuk mengurus rencana studynya. setelah sampai di fakultas, ia mencari temannya dan tangisannya makin pecah setelah bertemu dan menceritakan kejadian Naaas yang baru saja menimpanya, dengan suara tebata-bata hanya mampu menjelaskan lewat air mata, dan mulai menceritakan kisah malangnya..
" aku tak kuat nis, semua hilang , Blangko, dompet, tas, buku tabungan, semuanya nis ,semuanya raib dalam hitungan menit, terlebih lagi Handponnya om Radit nisa" ( sambil menyeka air matanya), handphone yang ia pinjamkan padaku beberapa hari ini karena hp lamaku hilang dicuri belum seminggu ini dan sekarang aku kejambretan lagi ( menyeka air mata) sambil terisak penuh...
" yang sabar sayang, aku tahu perasaanmu saat ini , tapi kamu harus tabah yah ,, anggap saja kamu lagi di uji dan pada akhirnya kamu berhasil melalui anak tangga menuju tanggga selanjutnya "
" nisa aku takut, aku harus bilang apa sama mamah, papah , apalagi sama kak radit , aku tak kuat harus memberitahunya kalo aku kejambretan dan hpnya juga ikut raib , a.. a..kuu ku,,, akuu tak sanggup nisa....
"kak radit pasti bisa mengerti percaya deh ,, ia orangnya baik koq,, (sambil memeluk tubuhku) .. udah ah nangisnya malu diliatin orang banyak ,,,
" iya aku tahu dy orangnya baik , tapi aku takut memberitahunya sebab semalam dia sms kalo urus krsnya bareng sama dia saja besok , dan aku iakan , tapi aku malah pergi sendiri hari ini karena aku tak mahu merepotkannya , ia baru saja pulang dari perjalan jauh , aku tak tega mengganggu harinya, ia pasti sangat lelah , jadi kuputuskan berangkat sendiri ,, dan akhirnya,,,, kejadian ini harus terjadi ,,, apa yang akan ia katakan padaku nanti soal kejadian ini nis??
":ku tahu posisimu tapi coba pikir kalo kamu gak ngasih tahu kediya , bukannya dia akan lebih marah ?? kalo orang lainn yang memberitahukannya ,? trus dengan cara apa kamu menghubunginya kalo bukan sekarang .. ya udah biar saya saja yang sms diya , kamu tenag saja yah ..
diraihya hp dari tasnya dan memberikanku ayo hubungi diya ceritakan apa yang terjadi, tapi nis, aku belum siap ,, lalu kapan kamu siapnya ? sampe ada orang lain yang ngasi tahu ke diya ?? iya itu maumu ..?? ni ayo hubungi sekarang..
dengan ragu akhirnya kuberanikan diriku menghubunginya dan membeberkan kejadian malang yang menderuku
"halo... assalamualaikum ,,
"waalaikum salam (suara masih ngantuk).. ie siapa ini??
" saya kak lia ,, dimanaki ini?
" adaja dirumah kenapaki? kenapa kayak nangiski?
" kak sudahka dijambret dekat pertamina, ilang semua , diambil sama tasku terisak sambil ( menyeka
air mata)
" jadi dimanaki ini ? (panik)
'' dikampuska kak ,, kak hilang juga hp,ta ,, maaf ,,
" tungguma pale di situ , jagan ki kemana-mana nah , tungguka "
" ie ,, (mematikan handhonenya)
setelah beberapa saat setelah ia menelpon kakak mudahnya ia masih sibuk menyeka air matanya , entah telah berapa pulau air mata yang ia tumpahkan melalui tulang air matanya ,, hanya beberapa temannya yang tampak memberinya support,,
" yang sabar ki nah,, sabar ,,ki"
setelah beberpa menit berlalu sang kakak mudahnya datang menemui adik kecilnya , dan menyeka air mata asinnya dengan tisu ,
" sudahlah , hapus air matamu adik kecil , malu tuh diliatin orang- orang " ranum wajahmu sampai cemong kayak gitu ,sambil menarikku menuju ruang kelas,
" sini cerita ke kakak kejadiaanya seperti apa?
" aduh kak , bernafas saja aku tak sanggup, apalagi harus bercerita tentang itu " ,, aku takut kak,, a,,,aa,,akuu tidak kuat menceritakannya..
anisa hanya terdiam melihat sepasang adik kakak yang begitu mesrah berbagi kisah malangnya ..
" sambil menghela nafasmu dik kecil kakak turun dulu beli air , nanti kalo kakak datang ceritamu harus segera mulai ...
anisa mendekatiku dan mulai bercengkarama setelah berselang beberapa waktu kakak mudah datang dengan membawa minuman dingin sebotol untukku dan sebotol juga untuk sahabatku
" sekarang mulailah bercerita ,, kejadiannya seperti apa , usap air matamu jangan kayak anak kecil, kamu uda dewasa ,,
" dengan sedikit terbata-bata dan mengusap air mataku aku mulai bercerita tentang awal mula kejadian pahit itu.. awalnya bla,,, bla,,, bla,,, dan akhirnya semua hilang , dan maaf hpnya kakak juga ada dalam tas itu (mulai lagi tangisan itu pecah )...
" kamu juga sih ingat gak semalam kakak bilang apa?? kan udah janjian besok kita sama-sama urusnya,, tapi ya udahlah anggap saja itu bukan rejekimu , tapi rejeki orang lain , biar kakak yang bantu urus KRSnya ,, udah jagn nagis lagi ,, tuh mukamu makin cemong,,,
" ia maf . saya tahu tapi saya gak mahu ganguin kakak , kakak kan baru pulang dari perjalanan jauh pasti masih lelah makanya saya pikir urus sendiri saja selagi bisa, tapi tau-taunya ada kejadian seperti ini ..
" ya kakak nggerti ,idak ada yang tahu bakal kejadian seperti ini , makanya anggap saja ini bukn rejeki kamu ,, lagi pula ttapi rejeki yang jambret itu
" rejeki kok ngejambret gak tahu perasaan nya orang dijambret ...

Komentar