melawan hujan dengan harapan
mentari pgi yang makin meninggi, tak jua membangunkan gadis manja yang terlelap tidur di sofa kecil. suasana dingin yang menjilat tubuhnyamembuat enggan untuk terlepas dari selimut((pemberian ibu) yang membungkus tubuh mungil itu.
tubuhnya membentuk huruf U setengah lingkaran . ia paham betul dirinya lemah kala dingin yang menyapa. tersungkur kaku dibarisan pling depan
hari ini hujan seharian menjemput pagiku membuat malas beraktifitas. langit-langit kamarnya hening diiringi suara desiran rintik hujn yang makin jelas. Makin jelas dan makin dingin.
Dengan suara terbata-bata ia mencaci hujan
"kamu tahu hujan aku lemah aku kalah dengan dingin yang kau ciptakan"
"aku lemah dengan kamu terlalu dini menjemput hariku, tubuhku tak mampu menandigi sejukmu. meski yang kau ciptakan kesejukan dan keheningan ,Tapi aku lemah dalam keadaan ini"
( mencaci hujan sambil gemetr kedinginan)
Lalu dengan sedikit paksaan dari sang sahabat mencoba meleps selimut yang membungkus tubuhnya
"Dasar lemah" katanya
hujan yang turun sekali-kali kamu harus tantang. hadapkan wajahmu tepat diatasnya. biarkan rinai yang turun dari angkasa membasahi wajah lemahmu itu. menyentuh kulitmu hingg terasa dingin sampai ketulang-tulang dan membekukan tubuhmu.
adakalanya hujan yang menjemput idini harimu mengisahkan tentang harapan.
Nah ayok bangun (sambil menarik selimut dan mendapati tubuhku tersungkur kaku) . Bangunlah keluarlah dari kekakuanmu, lontarkan harapan-harapan pagimu pada rintik hujan yang datang menjemputmu.
dengan wajah yang kucel akupun menuruti kata sahabatku , dengan semangat ku lontarkan kata
"hay sahabatku kaw tahu diriku sangat lemah saat dingin menyapa sekujur tubuhku
meski aku suka setiap bulir hujan menhujam tanah . tapi aku lemah dengan suasana dingin yang ia ciptakan. tubuhku tak mampu menandinginya" Tapi kata-katamu membakar semangatku kamu memantikkan kata yang mengusir kelemahanku, kamu benar aku harus menciptakan tameng bagi kelemahanku. Aku harus menantangnya lebih dini.
wahai hujan aku tak takut lagi dengan dingin yang kau ciptakan , dan jika hujan yang turun benar berisi harapan, kuingin bangun ditiap paginya dengan gagah menantangmu. dengan kokoh kuhadapkan wajahku , kubiarkan rintik yang datang menjilat tubuhku dalam kedinginan seraya kulontarkan harapan-harapanku membentuk taman-taman harapan yang indah.
Kuhujm kau wahai hujan dengan sejuta harapku. Lalu kunantikan kau datang didini hariku tiap pagi membangunkan jiwaku yang kaku menuju taman indah harapan. rasakanlah mantra harap yang keluar dari bibirku, Bawalah bersama rinaimu sekarang aku bukan lagi gadis lemah akan dinginmu aku tak takut bila kamu datang menjemput dini gariku .kekakuan tubuhku telah menemukan pijakan harapan, yang menerbangkan rasa dinginku jauh pergi.
Lalu kau sahabatku mari ikut bersamaku lantunkan harapmu pada hujan , bakar dingin yang tercipta dengan mantra harapan yang kita ciptakan .
Lalu sahabatku tertawa kecil padaku sambil bngkit dari tempat ia tertegun
''Baiklah sahabatku mari kita lakukan bersama''
kita taklukkan hujan yang datangdidini hari dengan hrapan-harapan yg kita lontarkan membentuk taman indah berisi molyaran harapan. kit bangun tameng pelenyap kekakuan kala dingin menjilat tubuh, dan saat hujan redah harapan kita terbang bersama angin yang mengikuti, pelangi tersenyum dengan warnah cantiknya.di ikuti mentari pagi yang makin menukik bersinar menggantikan hujan yang telah berlalu. Sungguh suasana yang indah bukan ? haha tawa kecil kami
Kini dingin telah menjadi sahabatku , dan butir hujan yang turun makin kucintai . hujan tentang harapan yang kuciptakan , semoga doa-doa harapan yang terlontar menembus dinding pengharapan yang indah...
#sambil tersenyum manis bersama sahabtku diikuti pernyataan jiwaku telah bersinar kokoh ....
#sekian


Komentar