februari pertamaku
serasa dirimu adalah diriku
hari ini diriku tidak seperti biasanya, bukan karena ada sesuatu yang berbeda dengan wajah ataupun apalah , seperti burung camar yang terbiasa bertengger diranting pohon depan rumahku , tiba-tiba tak nampak dalam beberapa hari ini .
senyum itu takmau hilang dari bibir kecilku bak mawar merah dengan sentuhan harum menyejukkan jiwa. dengan sedikit sapaan akrab yang kamu layangkan padaku , meski mungkin hanya sepatah dua katah kata itu keluar dari mulutmu dengan nadamu yang meneduhkan hatiku, kamu memulai dengan sapaan dengan mengucap
" assalamualaikum"
sapaanmu yang sopan yang mengawali pembicaraan kita pagi ini, lalu ku balik melawan sapaanmu
" waalaikumsalam"
"apa kabarmu hari ini adik kecil"
adik kecil yang ia namakan padaku (sebab tingkahku yang masih kekenak-kanakan , manja katanya)
"alhamdulillah baik akak mudah"
ah akakk mudah (tawaku) yang benar saja!!
(akak mudah kunamainya sebab ia tak mau di panggil dengan akak tua , meski sebenarnya ia memang lebih tua dari umurku ) tapi ia bersih keras tak mau menjadi seorang yang tua (curang). memang sebenarnya ia tak pantas di panggil dengan sebutan kakak tua meski umurnya lebih banyak di banding hitungan umurku , tapi sikapnya memang masih sama dengan anak-anak malah lebih kekanak-kanakan menurutku.
" alhamdulillah "
lalu dengan langkaha kecil perlahan ia mengayungkan kakinya pergi meninggalkan tempat ia tadi berpijak , kakinya semakin jauh melangkah meninggalkan pijakanku,
kini tak ada obrolan singkat antara aku dan kaka mudah itu , ia telah berlalu mengishkan rasa kesal akibat kecuekannya , yang hanya meninggalkan ruang hampah pada jiwa ini . dia begitu pandai memanggil jiwaku terus mengingatnya , dengan jurus ala cueknya , ia terus mengawali pembicaraan singkat yang hanya meninggalkan ruang kosong , yang semakin menjadi penasaran . kau memang pandai akak mudah pandai membuatku terus dan mau untuk penasaran lebih tentang dirimu.
imajinasiku sedang dalam titik puncak , aku berimajinasi kamu dan aku menjadi seorang sepasang kekasih , seperti wanita lainnya, begitu berbunga-bunga, lalu ku mulai menuai imajinasiku dalam bentuk tulisan kecil yang bertajuk coretan kecil untuk mengabadikan kenakalan berpikirku.
seperti suasana pagi ini , matahari begitu terik , membakar setiap benda yang ia terjal , berbeda dengan dua bulan terakhir yang berkisah tentang kesejukan , dingin oleh hujan yang mengguyur, tiap rinai hujan yang turun selalu ku sambut dengan bahagia , sebab ada sesuatu kisahku tentang rintihan kecil dari langit yang tak berhuni .
ini bulan februari pertama denganmu, yang katanya bulan ini mengisahkan tentang bulan kasih sayang , entahlah. sejauh ini aku tak pernah mau sibuk dengan bulan yang diIdolakan remaja pada umumnya , aku tak tahu menahu sedikitpun tentang hari valentine , hanya sebuah nama di benakku , untuk memetik maknanya aku belum juga bisa memaknainya, sebab bagiku hari kasih sayang bukan hanya dari bulan februari itu sendiri , tapi setiap hari adalah hari kasih sayang buatku. entah ketika puncak perayaan hari itu apakah akan ku dapat makna hari itu , atau masih saja sama dengan musim-musim sebelumnya.
hari ini diriku tidak seperti biasanya, bukan karena ada sesuatu yang berbeda dengan wajah ataupun apalah , seperti burung camar yang terbiasa bertengger diranting pohon depan rumahku , tiba-tiba tak nampak dalam beberapa hari ini .
senyum itu takmau hilang dari bibir kecilku bak mawar merah dengan sentuhan harum menyejukkan jiwa. dengan sedikit sapaan akrab yang kamu layangkan padaku , meski mungkin hanya sepatah dua katah kata itu keluar dari mulutmu dengan nadamu yang meneduhkan hatiku, kamu memulai dengan sapaan dengan mengucap
" assalamualaikum"
sapaanmu yang sopan yang mengawali pembicaraan kita pagi ini, lalu ku balik melawan sapaanmu
" waalaikumsalam"
"apa kabarmu hari ini adik kecil"
adik kecil yang ia namakan padaku (sebab tingkahku yang masih kekenak-kanakan , manja katanya)
"alhamdulillah baik akak mudah"
ah akakk mudah (tawaku) yang benar saja!!
(akak mudah kunamainya sebab ia tak mau di panggil dengan akak tua , meski sebenarnya ia memang lebih tua dari umurku ) tapi ia bersih keras tak mau menjadi seorang yang tua (curang). memang sebenarnya ia tak pantas di panggil dengan sebutan kakak tua meski umurnya lebih banyak di banding hitungan umurku , tapi sikapnya memang masih sama dengan anak-anak malah lebih kekanak-kanakan menurutku.
" alhamdulillah "
lalu dengan langkaha kecil perlahan ia mengayungkan kakinya pergi meninggalkan tempat ia tadi berpijak , kakinya semakin jauh melangkah meninggalkan pijakanku,
kini tak ada obrolan singkat antara aku dan kaka mudah itu , ia telah berlalu mengishkan rasa kesal akibat kecuekannya , yang hanya meninggalkan ruang hampah pada jiwa ini . dia begitu pandai memanggil jiwaku terus mengingatnya , dengan jurus ala cueknya , ia terus mengawali pembicaraan singkat yang hanya meninggalkan ruang kosong , yang semakin menjadi penasaran . kau memang pandai akak mudah pandai membuatku terus dan mau untuk penasaran lebih tentang dirimu.
imajinasiku sedang dalam titik puncak , aku berimajinasi kamu dan aku menjadi seorang sepasang kekasih , seperti wanita lainnya, begitu berbunga-bunga, lalu ku mulai menuai imajinasiku dalam bentuk tulisan kecil yang bertajuk coretan kecil untuk mengabadikan kenakalan berpikirku.
seperti suasana pagi ini , matahari begitu terik , membakar setiap benda yang ia terjal , berbeda dengan dua bulan terakhir yang berkisah tentang kesejukan , dingin oleh hujan yang mengguyur, tiap rinai hujan yang turun selalu ku sambut dengan bahagia , sebab ada sesuatu kisahku tentang rintihan kecil dari langit yang tak berhuni .
ini bulan februari pertama denganmu, yang katanya bulan ini mengisahkan tentang bulan kasih sayang , entahlah. sejauh ini aku tak pernah mau sibuk dengan bulan yang diIdolakan remaja pada umumnya , aku tak tahu menahu sedikitpun tentang hari valentine , hanya sebuah nama di benakku , untuk memetik maknanya aku belum juga bisa memaknainya, sebab bagiku hari kasih sayang bukan hanya dari bulan februari itu sendiri , tapi setiap hari adalah hari kasih sayang buatku. entah ketika puncak perayaan hari itu apakah akan ku dapat makna hari itu , atau masih saja sama dengan musim-musim sebelumnya.

Komentar