di bungkam oleh diam

sampai kapan aku tersudutkan oleh diam ??
meredam seribu pertanyaan yang akan ku sajikan padamu
sampai kapan diam membungkam mulutku ??
tentang seputar pertanyaan yang belum sempat ku layangkan padamu
sampai kapan diam dengan segala kerinduan yang tercipta setelah kaw pergi ??
tersisah tangis yang menjerit di alun-alun sudut kota tanah daeng

sampai kapan ku bungkam, hanya melihatmu dari sisi kejauhan
dibungkam oleh ke-sok tidakperdulian, dibungkam oleh gengsi yang menguasai
dibungkam oleh rasa rindu yang nyata, tak sempat menampakkan wujudnya

aku lelah , sangat lelah ,hingga diamku menyerah pada teriakkan
bagai teriakkan sang aktivis tentang lucunya negeri kita, yang memilukan dan mengiriskan hati,
menyeruakkan pembaharuan ,menyeruakkan keadilan, menyeruakkan kehausan kami pada negeri yang sejahtera.

diamku bagai teriakan ombank di malam hari, di tepi pantai di tengah keheningan
mengejar, berlari satu sama lain, sampai mereka tersadar toh mereka tidak akan pernah menyatu
hilang di balik sisi gelap malam

diam ini telah cukup lama mendara daging, hingga titik kejenuhanpun menguak
diamku memberontak, sedetik serasa setahun,
coba kaw bayangkan !! berapa detik dalam sehari ???
detik itu harus melalui menit, berahli ke jam, sampai pada akhirnya menemui hari
coba kaw bayangkan !!
betapa diamku ini berjuang, begitu terkekang, !!
jangankan kaw bayangkan , kau pikirkanpun masih menjadi sebuah TEKA-TEKI yang berakhir pada TANDA TANYA besar

diamku dan diammu harus cukup sampai disini
tubuhku tak mampu lagi menahan siksa batin akibat ulah diamku dan diammu
aku akan mengabaikan gengsi itu, aku akan melawan diam ini
tak ada lagi kebohongan, kepura-puraan
cukup sudah aku tak ingin lagi berada dalam lingkaran sandiwara yang tak berujung

Komentar

Postingan Populer