terang dalam gelapku
senja yang datang dengan cepat berlabu
kuyakinkan diri tegap tanpa cahaya
bibir merekah menyemat pekat
sebait kata tertawa sunyi
senja bercengkrama pada gelap
menjelma bagai musuh
terkoyak berbuih sepi
masa kelam terbayang dipelupuk lara
kala itu gelap menyelimuti
gelap menghampiri menari bersama angin sepoy
kaki ini tertatih melawan amarah gelap
senja pergi meninggalkan butiran kisah
aku terdiam tanpa ucap
tersudutkan kegelapan
bersuah mencari terang dalam gelap
kuingin setitik cahaya menghampiri
menyaksikan pesona terang dalam pekat gelap
hingga irama angin terdengar sedang berdendang riuh
melenyapkan lara-lara kecilku
kala keyakinan telah datang
terang dalam gelapku usai sudah
kokohnya cahaya telah terlihat
menyilaukan batinmu
terngiang dipelupukmu
pada gelap yang pekat
cahaya terangku menghempaskan sinar
kegelapan malam yang menjelmamu
kutersenyum penuh makna
lalu biasmu hilangterbawa kejamnya takdir
tapi terangku tak hilang
selama keyakinan masih bersamaku
tapi biarlah pekat malam yang menggugah
saat kutahu cahaya kokoh yang terpancar dalam gelapku
membimbing jiwamu mencari titik cahayaku
bahkan bila maut dipelupuk mata
menghempaskan sejuta asah
chayaku takkan redup terhempas kenaifan
cahayaku kokoh
tak kenal kejam
tk kenal badai
mampu meredam bias lelah yg tercipta
meredam seribu senyum kecut dari bibir mungilku
terangku membimbing jiwamu kembali pada peraduanmu
kutahu jiwamu mencari dalam pekat gelap
hingga kaw temukan cahayaku
yang semakin menyilaukanmu
dan jiwamu tak mampu berkutik
sebab kekokohan cahayaku masih setia hati menunggumu

Komentar